Headlines News :
Home » , , » Puisi-puisi [Umpu Prahara]

Puisi-puisi [Umpu Prahara]

Written By sastra on Monday, September 10, 2012 | 7:15:00 PM

Senja

Semburat senja bergayut di ufuk barat
Burung pulang ke sarang
Ombak berdebur menghantam karang
Kelapa jatuh bergelundung
Kesedihan hanyalah semu
Kesenangan adalah kesombongan
Angkuhmu adalah pertanda
Tawamu adalah malapetaka

Padang, Menjelang senja menjemput Malam
20042012

Anakku

Tidurlah anakku,
Akan kuceritakan dalam tidurmu asiknya bermain gobak sodor 
yang sekarang berganti dengan asiknya main playstation

Tidurlah anakku,
akan kuceritakan dalam dengkuru tentang bedil gedebog pisang
yang sekarang telah berganti airsoft gun

Tidurlah anakku,
Akan kuceritakan dalam mimpimu tentang mobil kayu
yang sekarang berganti dengan mobil remote control

Tidurlah anakku,
Akan uceritakan dalam igauanmu tentang tanah liat
yang telah bergantin dengan paving block

Tidurlah anakku,
Akan kuceritakan dalam harapmu tentang sebuah masa di masa lalu

yang tak pernah kau temi dimasamu kini.

Padang - Painan, 06 Agustus 2012


Menang

Memuncak sepi ditengah riuh
Kemenangan...
Kemenangan yang apa?
Kemenangan dari apa?
Kemenangan siapa?
Pesta pora yang aneh
Tangisan dikelilingi bahak tawa
Arti hilang berganti makna

Gadut, 16 Agustus 2012


Sayangku

Sayangku,
Aku tak hendak bercerita tentang indahnya hutan dan pepohonan
sebab hutan dan pepohonan telah habis dimangsa buldoser dan
menjadi lembaran kertas belajar anak bangsa

Sayangku,
Aku tak hendak bercerita tentang eloknya ikan yang berenang lincah kesana kemari 
sebab ikan-ikan telah mati di bom oleh kapal pukat harimau dan dimasukkan
dalam kaleng di supermarket

Sayangku,
Aku tak hendak bercerita tentang sawah yang luas dan padi yang menguning
sebab disawah telah tumbuh gedung tinggi dan apartemen yang mewah

Sayangku,
Aku tak hendak bercerita tentang gunung yang biru menjulang
sebab biru sudah menjadi coklat dan pohon telah menjadi korek api  

Sayangku,
Aku tak hendak bercerita tentang sunset di pantai atau sunrise di puncak gunung
sebab pantai telah menjadi tumpukan sampah dan puncak gunung telah gundul

Sayangku,
Aku hanya bisa bercerita tentang kita, tentang keindahan harapan, tentang keindahan
masa lalu, tentang masa depan, tentang aku, kamu dan anak-anak kita

Mato Air, 06 Agustus 2012


Tuhan

Aku melihat Tuhan di cermin

Gadut, 17 Agustus 2012


Share this post :

+ comments + 1 comments

Anonymous
September 11, 2012 at 8:49 PM

waw....

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Media Seni dan Sastra Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger